Kelebihan dan Kelemahan Sistem Kepartaian

Klasifikasi Sistem Kepartaian

Menurut Prof. Miriam Budiharjo dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik yang ditulis beliau, Klasifikasi Sistem Kepartaian dapat digolongkan menjadi:
  1. Sistem Partai Tunggal
  2. Sistem Dwi Partai
  3. SIstem Multi Partai
Klasifikasi sistem kepartaian juga dapat digolongkan menurut komposisi dan fungsi keanggotaannya menjadi partai massa dan partai kader. Apabila dilihat dari sifat dan orientasi, maka parpol dapat digolongkan menjadi partai ideologi dan partai azas. 

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Kepartaian

Perbandingan kelebihan dan kekurangan sistem kepartaian akan dilihat dariklasifikasi Prof. Miriam Budiharjo, karena klasifikasi menurut Beliau adalah klasifikasi sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia.

1. Sistem Partai Tunggal
 Dalam sistem partai tunggal hanya ada satu partai yang berdiri di negara tersebut, atau hanya ada satu partai yang memiliki dominasi kuat diantara partai lainnya. Sistem partai tunggal diterapkan di beberapa negara Eropa Timur, Afrika, dan Cina. Sebuah negara yang menerapkan sistem partai tunggal membuat partai non dominan tidak berhak berkompetisi dengan partai dominan. Tidak ada partai lain selain sebuah partai dominan yang berhak menjadi pemimpin, atau diberikan toleransi bahkan jika berdiri partai oposisi maka partai tersebut bisa dianggap sebagai penghianat negara.
Kelemahan SIstem Partai Tunggal
  1. Tidak ada jaminan perlindungan HAM karena seluruh kekuasaan negara(legislatif, eksekutif, dan yufikatif) berada pada satu pelaksana kekuasaan yang ditaktor sehingga sangat mungkin pengusasa bertindak sewanang-wenang.
  2. Tidak ada jaminan terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
  3. Tidak ada kontrol sosial
  4. Tidak mengenal politik demokrasi
  5. Tidak ada konstitusi yang bersifat filsafat negara demokratik, struktur organisasi negara, perubahan terhadap konstitusi negara dan HAM
  6. Tidak ada kebebasan pers
  7. Tidak ada pengakuan hak kebebasan berpendapat
2. Sistem Dwi Partai
Dalam sistem partai ini ada dua partai yang berdiri di sebuah negara, atau hanya ada dua partai dominan dari beberapa partai di negara tersebut. Partai yang pertama adalah partai berkuasa yang memenagkan pemilu dan partai kedua adalah partai oposisi yang kalah dalam pemilu. Ada beberapa syarat agar sistem dwi partai dapat berjalan dengan baik yakni: homogen, konsensus dalam masyarakat tentang azas dan tujuan sosial yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah. Negara yang menerapkan sistem dwi partai antara lain Inggris (Partai Buruh dan PArtai Konservatif), USA(Partai Republik dan Partai Demokrat), Jepan, dan Canada.
Kelemahan Sistem Dwi Partai adalah terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan parta-partai kecil dengan adanya sistem pemilihan distrik
Kelebihan Sistem Dwi Partai diantaranya:
  1. Suara yang dihasilkan dama sistem distrik selalu mayoritas
  2. Pemerintahan lebih stabil dan dapat berjalan sesuai masa jabatan
  3. Pergantian pemerintah lebih normal dalam sistem pemilihan distrik
  4. Program kebijakan pemerintah terlaksana dengan baik
  5. Konstusi negara mengikat sistem dwi partai
3. Sistem Multi Partai
Sistem Multi Partai merupakan sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia. Terdapat lebih dari dua partai yang berdiri dan dapat berkompetisi dengan sehat.
Kelemahan Sistem Multi Partai antara lain:
  1. Pemerintah tidak memiliki kestabilan karena banyknya partai membuat tidak adanya sebuah partai yang mampu mendukung pemerintahan dan harus melalui koalisi.
  2. Pemerintah terkadang ragu dan banyak program yang kurang efektif
  3. Sistem multi partai cenderung lamban dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
  4. Menurunkan fungsi nasionalisme terhadap negara
  5. Belum pernah membentuk negara yang besar dan kuat

Kelebihan Sistem Multi Partai antar lain:
  1.  Ada kebebasan untuk mendirikan partai hingga menjadi pemimpin parpol
  2. Parpol melakukan kontrol sosial lebih banyak
  3. Masyarakat diberi banyak pilihan partai yang sesuai dengan visi politik mereka