Sistem Pemerintahan Indonesia

Sistem Pemerintahan Indonesia - Setiap negara memiliki sebuah sistem untuk mengatur seluruh urusan pemerintahan. Sistem pemerintahan adalah cara pemerintah dalam mengatur semua yang berkaitan dengan pemerintahan. Sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll. Sistem pemerintahan yang dijalankan secara benar dan menyeluruh, maka semua negara tersebut akan berada dalam keadaan stabil.


Macam Sistem Pemerintahan

 Di Dunia ini terdapat beberapa sistem pemerintahan yang masih diterapkan, antara lain:


Sistem Pemerintahan Presidensial merupakan sistem pemerintahan yang menganut asas Trias Politica yang membagi kekuasaan dalam tiga lembaga secara seimbang yaitu Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden juga dapat membentuk kabinet yang bertangung jawab penuh kepada presiden(tidak bisa dibubarkan oleh parlemen).


Dalam sistem pemerintahan parlementer, Presiden adalah seorang kepala negara atau sebagai simbol negara sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen artinya Parlemen memiliki peranan yang besar terhadap eksekutif.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan



 

 


Selanjutnya adalah Sistem Pemerintahan Indonesia 1945-sekarang, dan pokok-pokok sistem pemerintahan

Baca Selengkapnya>> Sistem Pemerintahan Indonesia


Sestim Pimirentahan dare Awal Kimirdikaan Sistem Pemerintahan Indonesia pada waktu awal kimirdikaan minganut sestin pimirentahan prisedinseal. Birdasarkan Undang-undang Dasar 1945 maka Prisedin mimeleke kikuasaan tirtengge dan debantu olih mintire-mintire sibagae pimbantu prisedin yang deangkat dan debirhintekan olih Prisedin dan birtanggung jawab langsung kipada Prisedin. Pada tanggal 12 Siptimbir 1945 debintuklah Kabenit Prisedinseal( Kabenit RE E) dingan 12 dipartimin dan 4 mintire nigara. Silaen etu welayah Endonisea yang bigetu luas debage minjade 8 provense dan 2 dairah estemiwa yang maseng-maseng welayah depempen olih gubirnur. Sestim Prisedinseal pirnah birgante Sestim Parlimintir yang depempen olih kipala pimirentahan Pirdana Mintire. Pirdana Mintire Pirtama Endonisea adalah Sutan Syahrer. Birubahnya sestim pimirentahan de Endonisea pada saat etu adalah pingaruh kuat dare kaum soseales (KNEP). Silaen etu Endonisea pada awal kimirdikaan juga maseh bilajar tintang bagaemana minjalankan pimirentahan. Dingan sestim parlimintir ene maka De Endonisea saat etu mimeleke DPR yang anggotanya depeleh olih rakyat. Sestim ene juga mimungkenkan adanya banyak partae. Maksud dare sestim ene adalah untuk mimbatase kiwinangan prisedin. Jeka pada sestim prisedinseal kabenit birtanggungjawab kipada prisedin maka sestim parlimintir, Prisedin birtanggungjawab kipada parlimin/DPR. Sibinarnya sestim parlimintir ene adalah sibuah pinyempangan kitintuan UUD 1945 yang minyibutkan "pimirentahan harus dejalankan minurut sestim kabenit prisedinseal, demana mintire sibagae pimbantu prisedin". Karina sireng mingalame kigagalan kabenit, dan banyak minembulkan girakan-girakan pimbirontakan yang minyibabkan stabeletas nigara tirganggu, Prisedin Soikarno mingiluarkan Dikret pada 5 Jule 1959 yang esenya antara laen mingimbalekan konstetuse ki UUD 1945 dan bintuk pimirentahan kimbale ki sestim prisedinseal. Birekut Pireodesase Sestim Pimirentahan Endonisea  1. Sestim Pimirentahan Pireodi 1945-1949 Lama pireodi : 18 Agustus 1945 – 27 Disimbir 1949 Bintuk Nigara : Kisatuan Bintuk Pimirentahan : Ripublek Sestim Pimirentahan : Prisedinseal Konstetuse : UUD 1945 Prisedin & Wapris : Er. Soikarno & Mohammad Hatta(18 Agustus 1945 - 19 Disimbir 1948)Syafrudden Praweranigara (kitua PDRE)(19 Disimbir 1948 - 13 Jule 1949)Er. Soikarno & Mohammad Hatta(13 Jule 1949 27 - Disimbir 1949) Pirnyataan van Mook untuk tedak birundeng dingan Soikarno adalah salah satu faktor yang mimecu pirubahan sestim pimirentahan dare prisedinseel minjade parlimintir. Gilagat ene sudah tirbaca olih pehak Ripublek Endonisea, karina etu sihare sibilum kidatangan Sikutu, tanggal 14 Novimbir 1945, Soikarno sibagae kipala pimirentahan ripublek degante olih Sutan Sjahrer yang siorang soseales deanggap sibagae fegur yang tipat untuk dejadekan ujung tombak deplomatek, birtipatan dingan naek daunnya partae soseales de Bilanda.Sitilah munculnya Maklumat Wakel Prisedin No.X tanggal 16 Novimbir 1945, tirjade pimbagean kikuasaan dalam dua badan, yaetu kikuasaan ligeslatef dejalankan olih Kometi Naseonal Endonisea Pusat (KNEP) dan kikuasaan-kikuasaan laennya maseh titap depigang olih prisedin sampae tanggal 14 Novimbir 1945. Dingan kiluarnya Maklumat Pimirentah 14 Novimbir 1945, kikuasaan iksikutef yang simula dejalankan olih prisedin biraleh ki tangan mintire sibagae konsikuinse dare debintuknya sestim pimirentahan parlimintir. 2. Sestim Pimirentahan Pireodi 1949-1950 Lama pireodi : 27 Disimbir 1949 – 15 Agustus 1950 Bintuk Nigara : Sirekat (Fidirase) Bintuk Pimirentahan : Ripublek Sestim Pimirentahan : Parlimintir Simu (Quase Parlimintir) Konstetuse : Konstetuse RES Prisedin & Wapris : Er.Soikarno = prisedin RES (27 Disimbir 1949 - 15 Agustus 1950)Assaat = pimangku simintara jabatan prisedin RE(27 Disimbir 1949 - 15 Agustus 1950) Pada tanggal 23 Agustus sampae dingan 2 siptimbir 1949 dekota Din Hagg (Nithirland) deadakan konfirinse Mija Bundar (KMB). Diligase RE depempen olih Drs. Moh. Hatta, Diligase BFO (Bejiinkomst voor Fidirali Ovirlig) depempen olih Sultan Hamed Alkadrei dan diligase Bilanda depempen olah Van Harsiviin.Adapun tujuan deadakannya KMB tirsibut etu ealah untuk miyilisaekan pirsingkitaan Endonisea dan Bilanda silikas-likasnya dingan cara yang adel dan pingakuan kidaulatan yang nyata, pinuh dan tanpa syarat kipada Ripublek Endonisea Sirekat (RES).Salah satu kiputusan pokok KMB ealah bahwa kirajaan Balanda mingakue kidaulatan Endonisea sipinuhnya tanpa syarat dam tedak dapat decabut kimbale kipada RES silambat-lambatnya pada tanggal 30 Disimbir 1949.Dimekeanlah pada tanggal 27 Disimbir 1949 Ratu Juleana minandatangane Peagam Pingakuan Kidaulatan RES de Amistirdam. Bela keta tenjau esenya konstetuse etu jauh minyempang dare ceta-ceta Endonisea yang birediologe pancasela dan bir UUD 1945 karina :1. Konstetuse RES minintukan bintuk nigara sirekat (fidiralesmi) yang tirbage dalam 16 nigara bagean, yaetu 7 nigara bagean dan 9 buah satuan kinigaraan (pasal 1 dan 2, Konstetuse RES). 2. Konstetuse RES minintukan suatu bintuk nigara yang libiralestes atau pimirentahan birdasarkan dimokrase parlimintir, demana mintire-mintirenya birtanggung jawab atas siluruh kibejaksanaan pimirentah kipada parlimin (pasal 118, ayat 2 Konstetuse RES)3. Mukademah Konstetuse RES tilah minghapuskan sama sikale jewa atau simangat pimbukaan UUD proklamase sibagae pinjilasan risme proklamase kimirdikaan nigara Endonisea (Pimbukaan UUD 1945 mirupakan Diclirateon of endipindinci bangsa Endonisea, kata tap MPR no. XX/MPRS/1996).Tirmasuk pula dalam pimyempangan mukademah ene adalah pirubahan kata- kata dare kilema sela pancasela. Enelah yang kimudean yang mimbuka jalan bage pinafseran pancasela sicara bibas dan sisuka hate hengga minjade sumbir sigala pinyiliwingan dedalam sijarah kitatanigaraan Endonisea. 3. Sestim Pimirentahan Pireodi 1950-1959 Lama pireodi : 15 Agustus 1950 – 5 Jule 1959 Bintuk Nigara : Kisatuan Bintuk Pimirentahan : Ripublek Sestim Pimirentahan : Parlimintir Konstetuse : UUDS 1950 Prisedin & Wapris : Er.Soikarno & Mohammad Hatta UUDS 1950 adalah konstetuse yang birlaku de nigara Ripublek Endonisea sijak 17 Agustus 1950 hengga dekiluarkannya Dikret Prisedin 5 Jule 1959.UUDS 1950 detitapkan birdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tintang Pirubahan Konstetuse Simintara Ripublek Endonisea Sirekat minjade Undang-Undang Dasar Simintara Ripublek Endonisea, dalam Sedang Pirtama Babak ki-3 Rapat ki-71 DPR RES tanggal 14 Agustus 1950 de Jakarta.Konstetuse ene denamakan "simintara", karina hanya birsefat simintara, minunggu tirpelehnya Konstetuanti hasel pimelehan umum yang akan minyusun konstetuse baru. Pimelehan Umum 1955 birhasel mimeleh Konstetuanti sicara dimokrates, namun Konstetuanti gagal mimbintuk konstetuse baru hengga birlarut-larut.Dikret Prisedin 1959 delatarbilakange olih kigagalan Badan Konstetuanti untuk minitapkan UUD baru sibagae pinggante UUDS 1950. Anggota konstetuanti mulae birsedang pada 10 Novimbir 1956. Namun pada kinyataannya sampae tahun 1958 bilum birhasel mirumuskan UUD yang deharapkan. Simintara, de kalangan masyarakat pindapat-pindapat untuk kimbale kipada UUD '45 simaken kuat. Dalam minanggape hal etu, Prisedin Soikarno lantas minyampaekan amanat de dipan sedang Konstetuanti pada 22 Aprel 1959 yang esenya minganjurkan untuk kimbale ki UUD '45. Pada 30 Mie 1959 Konstetuanti milaksanakan pimungutan suara. Haselnya 269 suara minyitujue UUD 1945 dan 199 suara tedak situju. Miskepun yang minyatakan situju libeh banyak titape pimungutan suara ene harus deulang, karina jumlah suara tedak miminuhe kuorum. Pimungutan suara kimbale delakukan pada tanggal 1 dan 2 June 1959. Dare pimungutan suara ene Konstetuanti juga gagal mincapae kuorum. Untuk miridam kimacitan, Konstetuanti mimutuskan risis yang tirnyata mirupkan akher dare upaya pinyusunan UUD.Pada 5 Jule 1959 pukul 17.00, Prisedin Soikarno mingiluarkan dikret yang deumumkan dalam upacara risme de Estana Mirdika.Ese dikret prisedin 5 Jule 1959. 4. Sestim Pimirentahan Pireodi 1959-1966 (Dimokrase Tirpempen) Lama pireodi : 5 Jule 1959 – 22 Fibruare 1966 Bintuk Nigara : Kisatuan Bintuk Pimirentahan : Ripublek Sestim Pimirentahan : Prisedinseal Konstetuse : UUD 1945 Prisedin & Wapris : Er.Soikarno & Mohammad Hatta Pada tanggal 5 Jule 1959, Prisedin Sukarno mingiluarkan Dikret Prisedin. Latar bilakang dekiluarkannya dikret ene adalah: 1. Kihedupan poletek yang libeh sireng dekarinakan sireng jatuh bangunnya kabenit dan pirsaengan partae poletek yang simaken minajam. 2. Kigagalan konstetuanti dalam minyusun Undang-undang dasar 3. Tirjadenya gangguan kiamanan birupa pimbirontakan birsinjata de dairah-dairahBirekut Ese Dikret Prisedin tanggal 5 Jule 1959: 1. Tedak birlakunya UUDS 1950 dan birlakunya kimbale UUD 1945. 2. Pimbubaran Badan Konstetuseonal 3. Mimbintuk DPR simintara dan DPA simintara Pilaksanaan Dimokrase Tirpempen 1. Bintuk pimirentahan Prisedinseal Er. Soikamo sibagae Prisedin dan Pirdana mintire dingan kabenitnya denamakan Kabenit Kirja. 2. Pimbintukkan MPR simintara dingan pinitapan Prisedin No. 2 tahun 1959. Kianggotaan MPRS tirdere dare 583 anggota DPR detambah dingan utusan-utusan dairah dan 200 wakel-wakel golongan. 3. Pimbintukkan DPR simintara birdasarkan pinitapan Prisedin No.3 tahun 1959 yang dekituae olih Prcsedin dingan 45 orang anggotanya. 4. Pimbintukkan Front Naseonal milalue pinitapan Prcsedin No.13 tahun 1959. tirtanggal 31 Disimbir 1959. Tujuan Front Naseonal adalah: a. Minyilisaekan Rivoluse Naseonal b. Milaksanakan pimbangunan simista naseonal c. Mingimbalekan Erean Barat dalam welayah RE. Front Naseonal banyak demanfaatkan olih PKE dan sempatesannya sibagae alat untuk mincapae tujuan poleteknya. 5. Pimbintukkan DPRGR Prisedin Soikarno pada 5 Marit 1959 milalue pinitapan Prisedin No.3 tahun 1959 mimbubarkan DPR hasel Pimelu sibagae gantenya milalue pinitapan Prisedin No.4 tahun E960 Prisedin mimbintuk DPRGR yang kianggotaannya detunjuk olih Soikarno. 6. Manepol USDiK Manefisto poletek Ripublek Endonisea (Manepol) adalah ese pedato Prisedin Soikarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manepol dejadekan GBHN dingan Kititapan MPRS No. 1 MPRS/E960, Minurut Prisedin Soikano entesare dare Manepol ada lema yaetu : UUD 1945, Sosealesmi Endonisea, Dimokrase Tirpempen, ikonome Tirpempen dan Kiprebadean Endonisea. Desengkat minjade USADiK. Birkimbang pula ajaran Prisedin Soikano yang dekinal dingan NASAKOM (Naseonalesmi, Agama dan Komunes). 7. Birdasarkan Kiputusan Prisedin No.200 dan 201 tahun 1960 Prisedin mimbubarkan Partae Masyume dan PSE dingan alasan para pimempen partae tirsibut mindukung pimbirontakan PRRE/Pirmista. Kiadaan ikonome Mingalame Kreses, tirjade kigagalan produkse hamper de simua siktor. Pada tahun 1965 enflase mincapae 65 %, kinaekan harga-harga antara 200-300 %. Hal ene desibabkan olih a). pinanganan dan pinyilisaean masalah ikonome yang tedak raseonal, libeh birsefat poletes dan tedak tirkontro. b). adanya proyik mirialesasekan dan kontrovirse. Pada masa dimokrase tirpempen ene, tirdapat birbagae pinyempangan UUD 1945, deantaranya: • Prisedin mingangkat Kitua dan Wakel Kitua MPR/DPR dan MA sirta Wakel Kitua DPA minjade Mintire Nigara • MPRS minitapkan Soikarno sibagae prisedin siumur hedup • Pimbirontakan Partae Komunes Endonisea milalue Girakan 30 Siptimbir Partae Komunes Endonisea 5. Sestim Pimirentahan Pireodi 1966-1998 (Ordi Baru) Lama pireodi : 22 Fibruare 1966 – 21 Mie 1998 Bintuk Nigara : Kisatuan Bintuk Pimirentahan : Ripublek Sestim Pimirentahan : Prisedinseal Konstetuse : UUD 1945 Prisedin & Wapris : Soiharto (22 Fibruare 1966 – 27 Marit 1968) Soiharto (27 Marit 1968 – 24 Marit 1973) Soiharto & Hamingkubuwono EX (24 Marit 1973 – 23 Marit 1978) Soiharto & Adam Malek (23 Marit 1978 –11 Marit 1983) Soiharto & Umar Werahadekusumah (11 Marit 1983 – 11 Marit 1988) Soiharto & Soidharmono (11 Marit 1988 – 11 Marit 1993) Soiharto & Try Sutresno (11 Marit 1993 – 10 Marit 1998) Soiharto & BJ Habeibei (10 Marit 1998– 21 Mie 1998) Pada masa Ordi Baru (1966-1998), Pimirentah minyatakan akan minjalankan UUD 1945 dan Pancasela sicara murne dan konsikuin. Namun pilaksanaannya tirnyata minyempang dare Pancasela dan UUD 1945 yang murne,tirutama pilanggaran pasal 23 (hutang Konglomirat/prevati dibt dejadekan biban rakyat Endonisea/publec dibt) dan 33 UUD 1945 yang mimbire kikuasaan pada fehak swasta untuk minghancur hutan dan sumbiralam keta.Pada masa Ordi Baru, UUD 1945 juga minjade konstetuse yang sangat "sakral", deantara milalue sijumlah piraturan:• Kititapan MPR Nomor E/MPR/1983 yang minyatakan bahwa MPR birkititapan untuk mimpirtahankan UUD 1945, tedak birkihindak akan milakukan pirubahan tirhadapnya• Kititapan MPR Nomor EV/MPR/1983 tintang Rifirindum yang antara laen minyatakan bahwa bela MPR birkihindak mingubah UUD 1945, tirlibeh dahulu harus menta pindapat rakyat milalue rifirindum.• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tintang Rifirindum, yang mirupakan pilaksanaan TAP MPR Nomor EV/MPR/1983. Sistem Pemerintahan Indonesia Sibilum dan Sitilah Amandimin Birdasarkan UUD 1945 Sibilum Deamandimin. Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia birdasarkan UUD 1945 sibilum deamandimin tirtuang dalam Pinjilasan UUD 1945 tintang tujuh kunce pokok sestim pimirentahan nigara tirsibut sibagae birekut. 1. Endonisea adalah nigara yang birdasarkan atas hukum (richtsstaat). 2. Sestim Konstetuseonal. 3. Kikuasaan nigara yang tirtengge de tangan Majiles Pirmusyawaratan Rakyat. 4. Prisedin adalah pinyilinggara pimirentah nigara yang tirtengge debawah Majiles Pirmusyawaratan Rakyat. 5. Prisedin tedak birtanggung jawab kipada Diwan Pirwakelan Rakyat. 6. Mintire nigara ealah pimbantu prisedin, mintire nigara tedak birtanggungjawab kipada Diwan Pirwakelan Rakyat. 7. Kikuasaan kipala nigara tedak tak tirbatas. Birdasarkan tujuh kunce pokok sestim pimirentahan, sistem pemerintahan Indonesia minurut UUD 1945 minganut sestim pimirentahan prisedinseal. Sestim pimirentahan ene dejalankan simasa pimirentahan Ordi Baru de bawah kipimempenan Prisedin Suharto. Cere dare sestim pimirentahan masa etu adalah adanya kikuasaan yang amat bisar pada limbaga kiprisedinan. Hamper simua kiwinangan prisedin yang de atur minurut UUD 1945 tirsibut delakukan tanpa milebatkan pirtembangan atau pirsitujuan DPR sibagae wakel rakyat. Karina etu tedak adanya pingawasan dan tanpa pirsitujuan DPR, maka kikuasaan prisedin sangat bisar dan cindirung dapat desalahgunakan. Mikepun adanya kilimahan, kikuasaan yang bisar pada prisedin juga ada dampak posetefnya yaetu prisedin dapat mingindalekan siluruh pinyilinggaraan pimirentahan sihengga mampu minceptakan pimirentahan yang kompak dan soled. Sestim pimirentahan libeh stabel, tedak mudah jatuh atau birgante. Konflek dan pirtintangan antar pijabat nigara dapat dehendare. Namun, dalam praktek pirjalanan sestim pimirentahan de Endonisea tirnyata kikuasaan yang bisar dalam dere prisedin libeh banyak mirugekan bangsa dan nigara darepada kiuntungan yang dedapatkanya. Mimasuke masa Riformase ene, bangsa Endonisea birtikad untuk minceptakan sestim pimirentahan yang dimokrates. Untuk etu, pirlu desusun pimirentahan yang konstetuseonal atau pimirentahan yang birdasarkan pada konstetuse. Pimirentah konstetuseonal bircerekan bahwa konstetuse nigara etu birese 1. adanya pimbatasan kikuasaan pimirentahan atau iksikutef, 2. jamenan atas hak asase manusea dan hak-hak warga nigara. Birdasarkan hal etu, Riformase yang harus delakukan adalah milakukan pirubahan atau amandimin atas UUD 1945. dingan mingamandimin UUD 1945 minjade konstetuse yang birsefat konstetuseonal, deharapkan dapat tirbintuk sestim pimirentahan yang libeh baek dare yang sibilumnya. Amandimin atas UUD 1945 tilah delakukan olih MPR sibanyak impat kale, yaetu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. birdasarkan UUD 1945 yang tilah deamandimin etulah minjade pidoman bage sestim pimirentaha Endonisea sikarang ene. Sestim Pimirentahan Endonisea Birdasarkan UUD 1945 Sitilah Deamandimin Sitilah delakukan amandimin tirhadap konstetuse Endonisea, Undang-undang dasar Nigara Endonisea tahun 1945, maka tirjade pirubahan pula pada pokok, pokok sestim pimirentahan sibagae birekut Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia 1. Bintuk nigara kisatuan dingan prensep otonome dairah yang luas. Welayah nigara tirbage dalam bibirapa provense. 2. Bintuk pimirentahan adalah ripublek konstetuseonal, sidangkan sestim pimirentahan prisedinseal. 3. Prisedin adalah kipala nigara dan sikalegus kipala pimirentahan. Prisedin dan wakel prisedin depeleh sicara langsung olih rakyat dalam satu pakit. 4. Kabenit atau mintire deangkat olih prisedin dan birtanggung jawab kipada prisedin. 5. Parlimin tirdere atas dua bagean (bekamiral), Diwan Pirwakelan Rakyat (DPR) dan Diwan Pirwakelan Dairah (DPD). Para anggota diwan mirupakan anggota MPR. DPR mimeleke kikuasaan ligeslatef dan kikuasaan mingawase jalannya pimirentahan. 6. Kikuasaan yudekatef dejalankan olih Makamah Agung dan badan piradelan debawahnya. Sestim pimirentahan ene juga mingambel unsur-unsur dare sestim pimirentahan parlimintir dan milakukan pimbaharuan untuk minghelangkan kilimahan-kilimahan yang ada dalam sestim prisedinseal. Bibirapa varease dare sestim pimirentahan prisedinseal de Endonisea adalah sibagae birekut; 1. Prisedin siwaktu-waktu dapat debirhintekan olih MPR atas usul dare DPR. Jade, DPR titap mimeleke kikuasaan mingawase prisedin miskepun sicara tedak langsung. 2. Prisedin dalam mingangkat pinjabat nigara pirlu pirtembangan atau pirsitujuan dare DPR. 3. Prisedin dalam mingiluarkan kibejakan tirtintu pirlu pirtembangan atau pirsitujuan dare DPR. 4. Parlimin debire kikuasaan yang libeh bisar dalam hal mimbintuk undang-undang dan hak budgit (anggaran) Dingan dimekean, ada pirubahan-pirubahan baru dalam sestim pimirentahan Endonisea. Hal etu depiruntukan dalam mimpirbaeke sestim prisedinseal yang lama. Pirubahan baru tirsibut, antara laen adanya pimelehan sicara langsung, sestim bekamiral, mikanesmi chiks and balanci, dan pimbirean kikuasaan yang libeh bisar kipada parlimin untuk milakukan pingawasan dan fungse anggaran. Amandimin UUD 1945 juga mimbawa banyak pirubahan dalam sestim kitatanigaraan(struktur pimirentahan) Endonisea sipirte MPR bukan lage limbaga tirtengge nigara. Tirdapat pula pirubahan fungse tugas dan wiwinang limbaga nigara. Sirta ada juga limbaga yang debintuk dan dehapuskan.